Selasa, 25 Juni 2013

"orang bodoh"

"orang bodoh"
 
Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.

Tukang cukur berkata, "Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia". "Apa iya?" jawab pengusaha. Lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih, "Bejo, kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!" Bejo melihat ke tangan Tukang cukur di mana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, "Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil."
Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Bejo.

Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya, "Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp. 500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar dua kali lipat dari yang Rp. 500?"
Bejo pun berkata, "Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti permainannya akan selesai ..."

PELAJARAN YANG YANG DAPAT DIAMBIL

Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain.
Ukuran kepintaran seseorang hanya TUHAN yang mengetahuinya.
Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain.

Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! (Roma 12:16)

SANDARAN MASA DEPAN

SANDARAN MASA DEPAN

    Alkisah, ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, “Ibu, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan berbuat yang sama?”

Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga kita.”

Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “Terus Bu, aku waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?” Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”

Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. “Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, “Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu.”

Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?

Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.

MEMBELI WAKTU

MEMBELI WAKTU

 Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.

“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya. Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.

“Aku menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”, kata sang anak.

“Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”, jawab sang ayah.

“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…” kata anaknya.

“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang Ayah.

Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.

“Jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”

“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”

Tapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”

“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur”

“Tapi papa..”

“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah mulai meninggi. Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya.

Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000. Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata

“Maafin Papa ya! Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan kan?”

“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”

“Iya..iya..tapi buat apa??” tanya sang Ayah.

“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja Pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. Tadi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa”

Sang Ayah cuma terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu dengan mata berkaca-kaca. Mendengar perkataan anaknya, sang Ayah langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan meneteskan air mata. Ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu dan minta maaf pada sang anak..

“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa. “Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras. Maafkan Papa anakku” kata sang Ayah dengan penuh rasa sesal. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Ayah.

KISAH KERBAU DAN PETANI

KISAH KERBAU DAN PETANI

      Pada suatu hari, seorang Petani mengalami gagal panen, pada saat yang bersamaan Petani itu sedang membutuhkan uang untuk memperbaiki rumahnya. Setelah berbincang-bincang dengan sang Istri, Petani itu memutuskan untuk menjual Kerbau milik satu satunya untuk memperbaiki rumahnya. Keesokan hari nya Ia bersama Anaknya membawa kerbaunya ke Pasar. Di perjalanan Petani itu bertemu dengan seorang Pemuda.

"Betapa kejamnya, kasihan Anaknya, biarkan dia menaiki kerbaunya"

"Iya Pak, Pemuda itu benar juga. lagi pula Aku juga ingin menaiki Kerbau ini" kata si anak.

Petani itu pun sangat setuju lalu membantu Anaknya menaiki Kerbaunya. Beberapa saat kemudian mereka bertemu seorang Pengembara.

"Apa kau tidak kasihan pada Ayahmu yg sudah tua? Biarkan Ayahmu yang menaiki Kerbau itu!"

Petani itu pun menuruti pendapat Penggembara itu, lalu dia menaiki Kerbau itu dan menyuruh Anaknya turun. Dalam perjalanan mereka bertemu lagi dengan sepasang Suami Istri.

"Buat apa jalan kaki kalau membawa seekor Kerbau yang bisa di naiki?"

Mendengar ucapan itu Petani itu langsung menyuruh Anaknya ikut naik juga, sehingga Kerbau itu berjalan dengan menopang berat dua orang. Ketika sudah sampai di pintu masuk Pasar ada seorang Pedagang yang menegur Petani itu dan Anaknya.

"Betapa kejam orang-orang jaman sekarang, seenaknya saja menyiksa binatang"

Sang petani yang merasa di tegur langsung membuat kesepakatan dengan Anaknya untuk memikul Kerbau itu. Di ambilnya sebuah bambu dan diikatkan kaki-kaki Kerbau itu di bambu. Ketika sudah sampai di depan tempat penjualan binatang ada seorang Anak Kecil mengolok-olok Petani itu.

"Lihat ada orang bodoh, Kerbau kok di gendong, hahahaha"

Anak Kecil itu tertawa terbahak-bahak sampil bertepuk tangan. Kerbau yang di pikul kedua orang itu pun takut karena ulah Anak Kecil itu akhirnya jatuh lalu pergi menghilang entah kemana. Petani dan Anaknya
mencoba mencari tapi tidak ketemu. Akhirnya Petani dan Anaknya pulang tanpa membawa apa-apa.

Begitulah manusia, selalu punya sudut pandang dan pola pikir yang berbeda. Apapun yang terbaik menurut kita, belum tentu baik menurut orang lain. Tetaplah pada pendirian kita masing2 jika itu menurut kita adalah yang terbaik. "Be You're Self And Positif Thinking".

menjadi akuntan yang baik

Menjadi Akuntan yang Baik
dan Orang Yang Sukses

Karakteristik utama dari akuntan yang baik adalah  integritas dan objektivitas. Untuk menjadi seorang profesional yang mempunyai  rasa hormat , Anda harus benar-benar jujur ​​dan etis dalam semua hal yang Anda lakukan. Itu berarti anda dapat memilah  kehidupan pribadi serta profesi anda. Dalam melaksanakan tugas akuntansi anda, anda harus benar-benar objektif, dan tidak membiarkan perasaan anda bisa mempengaruhi pekerjaan anda
Anda mungkin pernah mengalami di saat atasan anda memberikan tugas yang sulit dan anda tak mampu untuk mengerjakanya, sehingga tercipta di benak anda, bahwa anda tidak ingin menangani atau mengarjakan tugas yang sulit yang telah di berikan tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa anda memiliki latar belakang untuk menanganinya dan sebenarnya anda memiliki potensi untuk mengerjakanya.
Akuntan yang baik harus memiliki kualitas yang dibutuhkan dari setiap situasi pekerjaan: ketepatan waktu, kejujuran, kerahasiaan, dan melakukan yang terbaik yang bisa anda berikan.






Karakteristik Akuntan Sukses
Seorang akuntan benar-benar sukses dalam dunia bisnis memiliki karakteristik tertentu. Para akuntan yang memiliki semua karakteristik yang tercantum di bawah ini adalah jarang, tetapi akuntan paling benar-benar sukses memiliki banyak, jika tidak sebagian besar, karakteristik ini.
 

1.      Keahlian
·         Teknis: Tahu prinsip akuntansi serta perpajakan.
·         Manajemen: Tahu prinsip dan teknik manajemen bisnis dan administrasi.
·         Bahasa: Berbicara  dan memiliki tata bahasa yang baik.
 


2.      Karakteristik Pribadi
·         Citra pribadi: Rapih dalam berpakain dan bersih.

·         Integritas: Seorang akuntan menjual dua hal: waktu dan integritas. Memiliki standar pribadi yang tinggi, kejujuran dan hidup dengan standar tinggi organisasi. Kehidupan pribadi adalah konsisten dengan standar kehidupan kerja itu.


·         Keyakinan: Percayaan diri namun tidak sombong dan Santai.

·         Layanan orientasi: Selalu mencari untuk melayani orang lain dan membantu memecahkan masalah mereka.


·         Kantor / ruang kerja: Rapi, terorganisir, mengundang dan Nyaman.


·         Kebersihan pribadi: Tampak sehat dan penuh energi. Tidak mengantuk atau bosan pada pekerjaan.


·         Sikap: Positif. Bersedia untuk bekerja. Bersemangat untuk memecahkan masalah.


·         Memiliki Kepribadian yang menyenangkan.


·         Kreatif: Menemukan solusi kreatif untuk masalah. Visualisasi solusi alternatif.




3.      Disiplin Manajemen Sumberdaya
·         Uang: Tidak mewah dengan dana perusahaan atau dana pribadi


 Waktu: Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Ini benar-benar penting karena Akuntan menjual waktu, keahlian dan pengetahuan.










Menjadi Orang Sukses

Sukses. Sebuah kata yang selalu diincar setiap orang. Tapi banyak dari mereka yang hanya mengalami kegagalan. Meski begitu kegagalan adalah guru yang paling bijak. Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Mereka tidak pernah berhenti mencoba dan mencoba lagi.

Hidup bagi mereka adalah peluang untuk mencapai kesuksesan. Kiat-kiat berikut ini disarikan dari hasil penelitian terhadap orang-orang sukses. Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses?
Berikut kiat menjadi orang sukses yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan anda:

  1. Orang sukses mau berorientasi pada tujuan. Mereka selalu berorientasi pada tujuan. Tahu mengapa harus melakukan sesuatu. Dan memfokuskan usahanya untuk mencapai tujuan itu. Ketahui dimana anda sekarang dan kemana akan melangkah, dan tahu bagaimana cara mencapainya dan segera bertindak.

2.      Orang sukses mau mengambil resiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman, dan mau terus mengambil resiko untuk meraih sukses.

3.      Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai ketrampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa ketrampilan ini memberi nilai kepada ketrampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

4.      Orang sukses mencintai apa yang mereka lakukan atau  menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan, mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan, mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tennis atau lapangan golf.

5.      Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas, artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah dan menggunkan internet merupakan bentuk pendidikan pula.
Karena itu tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

6.      Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi.
Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.
7.      Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda.

8.      Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-tengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finish. Mereka memanfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Keberhasilan, kesuksesan atau apapun namanya adalah sebuah proses. Proses yang tak datang hanya dengan sekali ucap “simsalabim” maka berubahlah segalanya. Sukses adalah buah dari komitmen dan proses terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Seperti besi yang ditempa dalam api, sampai akhirnya menjadi pisau atau benda lain yang lebih berguna.
Kesetiaan menjalani proses itulah kuncinya. Meski klise, namun sampai sekarang terus terbukti sangat telak terhadap hasil akhir yang ingin kita capai.
Dalam hidup segala sesuatunya memang tak selalu berjalan sempurna. Namun bukan berarti kita harus terdiam dan menyerah berpangku tangan pada nasib.
Bangkit dan mari ACTION!

Bomber Garuda Tak Lagi Tajam

 Bomber Garuda Tak Lagi Tajam
 
Tim nasional (timnas) Indonesia dikenal memiliki bomber - bomber maut sepanjang pergelaran Piala AFF Suzuki Cup (Dahulu Piala Tiger). Akan tetapi anggapan tersebut sirna, jika melihat kontribusi kurang meyakinkan para penyerang timnas Garuda di Piala AFF 2012.

Gendut Doni Christiawan menjadi penyerang pertama timnas Garuda, yang tercatat sebagai bomber pertama Indonesia yang meraih gelar pencetak gol terbanyak. Pada gelaran Piala AFF 2000, penyerang yang pernah berseragam Persija Jakarta tersebut mampu mencatatkan lima gol untuk timnas Indonesia.

Akan tetapi, jika melihat perjalanan para penyerang timnas Garuda di babak penyisihan Grup B Piala AFF 2012, usaha untuk menduduki peringkat pertama pencetak gol terbanyak terasa sulit. Sampai sejauh ini nama penyerang asal Thailand, Teerasil Dangda masih menjadi yang tersebut dengan koleksi sementara tiga gol.

Sementara Indonesia sampai dengan laga kontra Singapura, Rabu (28/11), menempatkan tiga pemain yaitu Andik Vermansyah, Raphael Maitimo, dan Vendry Mofu yang masing baru mencetak sebiji gol. Dari nama-nama yang ada pun, para penyumbang gol timnas Garuda belum hadir dari pemain yang memiliki posisi penyerang murni.

Kontribusi Bambang ‘Bepe’ Pamungkas, Irfan Bachdim, Rachmat, Jhonny Van Beukering, dan Samsul Arif Munip sampai sejauh ini belum memperlihatkan kontribusinya dalam urusan mencetak gol. Adapun dua nama terakhir, malah belum pernah dimainkan juru taktik timnas Garuda, Nilmaizar.

“Yang saya lihat sekarang ini, kerja sama tim belum begitu terlihat. Mungkin faktor persiapan yang kurang maksimal. Dan mungkin, salah satu masalahnya juga dari kompetisi juga sedang bermasalah,” ungkap Ilham Jaya Kusuma, yang menjadi pencetak gol terbanyak Piala AFF 2004 dengan koleksi 7 gol.

Tidak hanya itu, Ilham pun menyoroti soal kebiasaan klub-klub lokal Indonesia yang lebih mempercayakan lini depan mereka diisi oleh penyerang-penyerang asing. Dengan adanya hal tersebut, membuat kesempatan para penyerang lokal menjadi sedikit. Kondisi itu pun jelas memberikan pengaruh buruk bagi keberlangsungan timnas Garuda.

“Dan satu hal yang harus juga disoroti, bagaimana kebanyakan setiap klub lebih senang memilih penyerang dari pemain-pemain asiang. Hal itu tentu sangat disayangkan, karena kondisi tersebut membuat para penyerang lokal kurang memiliki kesempatan,” sambung Ilham, yang saat ini sudah menginjak usia 34 tahun.

Sebenarnya di dalam tubuh timnas Garuda saat ini, ada Bepe salah penyerang yang sempat tercatat sebagai pencetak gol terbanyak diajang Piala AFF. Pemain yang identik dengan nomor punggung 20 tersebut, menorehkan tinta emas pada gelaran Piala AFF 2002. Dimana saat itu, Bepe menceploskan delapan gol untuk timnas Garuda.

“Waktu itu sukur Alhamdulilah, kondisi tim antar lini per lini dalam kondisi yang bagus. Kami juga saat itu bisa dibilang dalam performa yang sedang bagus-bagusnya. Dan insting gol saya juga bagus dan tentu juga bisa seperti itu karena bantuan semuan rekan-rekan satu tim,” jelas Ilham, seraya menceritakan bagaimana pengalamannya saat itu.

Kurangnya penyelesian akhir timnas Garuda, juga diakui asisten pelatih timnas Garuda, Fabio Oliveira. Pelatih berkebangsaan Brasil menjelaskan, kurang produktifnya para pemain dengan timnas Garuda, imbas dari kurang maksimalnya suplai-suplai bola-bola matang yang bisa memanjakan para pemain depan.

“Penyelesaian akhir para pemain depan memang terlihat kurang sampai sejauh ini. Ya itu juga dikarenakan kurangnya umpan-umpan matang kepada mereka. Kita memang memiliki serangan balik yang cepat, tapi itu saja tidak cukup tanpa diikuti dengan umpan-umpan yang akurat,” terang Fabio.

Statistik pencetak gol terbanyak sepanjang gelaran Piala AFF :

Piala AFF 1996 (Piala Tiger):
Top Skor ; Netipong Srithong-in (Thailand) : 7 gol
Posisi Penyerang Indonesia ;
Kurniawan Dwi Yulianto dan Peri Sandria (Indonesia) : 4 gol

Piala AFF 1998 (Piala Tiger):
Top Skor: Myo Hlaing Win (Myanmar) : 4 gol
Posisi penyerang Indonesia:
Aji Santoso dan Miro Baldo Bento (Indonesia) : 3 gol

Piala AFF 2000 (Piala Tiger):
Top Skor ; Gendut Doni Christiawan (Indonesia) : 5 gol

Piala AFF 2002 (Piala Tiger):
Top Skor; Bambang Pamungkas (Indonesia) : 8 gol

Piala AFF 2004 (Piala Tiger):
Top Skor; Ilham Jaya Kesuma (Indonesia) : 7 gol

Piala AFF 2007 (Piala Tiger):
Top Skor ; Noh Alam Shah (Singapura) : 10 gol
Posisi penyerang Indonesia ; Atep dan Saktiawan Sinaga (Indonesia) : 2 gol

Piala AFF 2008 :
Top Skor ; Budi Sudarsono (Indonesia), Agu Casmir (Singapura), Teerasil Dangda (Thailand) : 4 gol

Piala AFF 2010:
Top Skor ; Mohd Safee Mohn Sali (Malaysia) : 5 gol
Posisi penyerang Indonesia ; Cristian Gonzales dan Muhammad Ridwan (Indonesia) : 3

5 TOSKOR TIMNAS INDONESIA

5 TOPSKOR TIMNAS INDONESIA


Tim nasional Indonesia tak pernah kehabisan striker-striker andal dengan naluri mencetak gol tinggi. Berikut ini lima pencetak gol tersubur di tim nasional Indonesia maupun di klub: Bambang Pamungkas, Widodo C Putro, Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jayakesuma dan Boas Solossa.

Di antara lima nama tersebut, beberapa di antaranya pernah menjadi top skor kompetisi sepak bola nasional sampai turnamen internasional di eranya.


Ilham Jayakusuma


Pemain kelahiran Palembang 19 September 1978 ini merupakan pencetak gol terbanyak pada ajang Piala Tiger 2004 dengan 7 gol. Bahkan pada kompetisi Ligina (Liga Indonesia) VIII pada 2002-2003, dia menjadi top skor dengan 26 gol saat bermain bersama Persita Tangerang. Begitu juga pada Ligina X, dengan koleksi 22 gol dia menjadi pencetak gol terbanyak.

Di tim nasional, Ilham tak kalah ganas. Dia juga menjadi salah satu bomber tersubur, dengan menyumbangkan 13 gol dari 18 kali tampil membela tim Merah-Putih sejak 2004 hingga 2007.


Bambang Pamungkas


Kapten Tim Persija Jakarta ini langsung menjadi top skor pada awal karir professional pertamanya, yaitu musim kompetisi musim kompetisi 1999/2000, dengan koleksi 24 gol. Setelah itu, pemain kelahiran Salatiga, Jawa Tengah ini langsung bergabung dengan klub divisi III Belanda, EHC Norad. Hanya empat bulan, kemudian kembali ke pangkuan Persija.

Bersama klub asal Jakarta, Bambang yang pernah jadi pemain di Selangor FC, Malaysia, telah mengoleksi 126 gol hingga kini.

Di Timnas, pemain yang terkenal dengan lompatan tingginya itu menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan top skor. Dari 77 penampilan yang masuk dalam jadwal FIFA, dia sudah mengoleksi 36 gol. Namun jika menyertakan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan klub dan Tim Nasional U-23), maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol.


Widodo Cahyono Putro

Pemain tersubur di timnas Indonesia ini sekarang menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia U-22. Sebagai pemain, Widodo kerap mengharumkan nama Indonesia di ajang kejuaraan internasional. Publik sepak bola nasional tentunya masih ingat dengan gol spektakulernya dengan cara bersalto saat melawan Kuwait, yang kemudian dinobatkan sebagai gol terbaik Piala Asia 1996.

Widodo membela timnas Indonesia sejak tahun 1991 dan pensiun pada 1999. Dia telah melesakkan si kulit bundar ke gawang lawan sebanyak 15 kali dalam 55 kali penampilanya.

“Alasan saya untuk pensiun dari tim nasional adalah ingin menghasilkan kesempatan kepada pemain lainnya agar mampu tampil bersama timnas,” ujarnya kepada Vista. “Saya juga tidak ingin terlalu memaksakan diri tetap bertahan di timnas," imbuhnya.


Boas Solossa

Kehadiran Boas Solossa di tim nasional, mengingatkan publik pada sosok Rocky Putiray, striker timnas di era 1990-an. Pemain berusia 25 tahun ini terkenal dengan
kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan dan naluri dalam mencetak gol.

Bersama Persipura ia sudah menyumbangkan 97 gol serta dua juara liga Indonesia pada 2006 dan 2009. Sedangkan di timnas ia sudah mencetak 6 gol dari 23 kali kesempatannya, sejak mulai membela Tim Garuda dari tahun 2004 hingga sekarang.


Kurniawan Dwi Yulianto

Terakhir ada Kurniawan Dwi Yulianto, pesepak bola Indonesia yang juga dianggap sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Pemain dengan panggilan "si kurus” adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah mencicipi bermain di Eropa selain Bepe.

Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss. Saat ini Kurniawan adalah pencetak gol terbanyak kedua dalam timnas Indonesia setelah Bambang Pamungkas, dengan 31 gol.

Usaha masyarakat dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan


 Usaha masyarakat dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan
a.    Menanamkan pemikiran berwirausaha
Beberapa tahun ini lapangan perkerjaan semakin sempit karena perekonomian  Indonesia telah dicampur tangani oleh perusahaan asing yang banyak memperkerjakan pegawai asing dan memiliki standarisasi yang sangat tinggi dalam rekrutmen pegawai sedangkan Indonesia merupakan Negara berkembang dengan rata-rata tingkat pendidikan yang rendah. Untuk itu, perlunya penanaman kesadaran masyarakat untuk berwirausaha. Dengan berwirausahanya masyarakat tentunya akan berdampak pada terbukanya lapangan perkerjaan baru untuk masyarakat yang berpendidikan rendah, sehingga tingkat pengangguran di Indonesia berkurang dan tingkat kesejahteraan masyarakat bertambah mengakibatkan tingkat kemiskinan di Indonesia menurun.

b.         Mendirikan sekolah keterampilan
Banyaknya tingkat putus sekolah terutama di daerah pedesaan karena factor ketidak mampuan dibidang financial salah satu penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia. Dilihat dari beberapa persentase tingkat putus sekolah di Indonesia masih cukup banyak masyarakat yang putus sekolah. Dari situasi ini masyarakat yang berpendidikan tinggi mulai memiliki kepedulian kepada anak – anak putus sekolah dengan cara mendirikan sekolah mandiri yang tanpa pungutan biaya. Disekolah mandiridiajarkan pendidikan setingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Selain pendidikan formal tersebut, anak – anak juga dibekali pendidikan keterampilan untuk mengali potensi diri mereka. Seperti kerajinan tangan yang dapat dijual sehingga sedikit membantu meningkatkan perekonomian dan juga menanamkan pemikiran berwirausaha.

c.    Penyuluhan dibidang pertanian dan kelautan
Indonesia merupakan Negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan sehingga banyaknya warga yang berprofesi sebagai nelayan. Selain dikenal sebagai Negara maritime Indonesia juga dikenal sebagai Negara agraris yang masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Namun potensi yang dimiliki belum digali secara maksimal. Beberapa masyarakat desa yang telah maju banyak mendirikan perkumpulan untuk saling membantu masyarakat sedesanya seperti memberikan penyuluhan mengenai bagaimana bertani atau melaut yang optimal dan menghasilkan hasil yang baik sehingga dapat mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia. Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan dapat mengurangi impor pangan sehingga harga pun lebih murah dan dapat meningkatkan kemakmuran seluruh masyarakat.

Peran Pemerintah yang Belum Efektif Menanggulangi Kemiskinan


Peran Pemerintah yang Belum Efektif dalam Menanggulangi Kemiskinan
Peran pemerintah yang belum efektif sebagaimana di maksud disini adalah pemerintah dalam hal untuk menyatukan, mensinergikan, dan melipatgandakan seluruh kekuatan jika ingin memenangi perang melawan kemiskinan dan menyelamatkan masa depan anak-anak bangsa ini tidak begitu efektif / tidak memberikan hasil yang positif akan semua kebijakan kebijakan yang di lakukan oleh pemerintah.  mengapa demikian? Apakah ini karena adanya penyalahgunaan suatu kebijakan oleh pejabat-pejabat daerah untuk memerangi kemiskinan! Kalau demikian kenyataannya, adakah maksud Pasal 34 ayat 1 UUD 1945, hendak dibaca: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar “dipelihara” oleh negara. “Dipelihara” dalam tanda kutip, maksudnya selalu ada dan “akan dipelihara” . Secara legal formal, negara boleh menunjukkan kepedulian terhadap masa depan anak-anak jalanan ini. Berdasarkan pada pasal ini maka anak-anak jalanan merupakan tanggung jawab negara. Tetapi kenyataannya  anak jalanan justru mengalami peningkatan secara kuantitas di daerah-daerah perkotaan dan daerah-daerah sub urban.
Keadaaan  ini menunjukkan ada yang perlu diluruskan dalam pola kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu kebijakan kebijakan pemerintah yang belum menyentuh penanganan fakir miskin dan anak anak terlantar secara serius. Memang kita pasti sudah tau bahwa pemimpin rakyat sibuk memperkaya diri seolah-olah tanggung jawab memenuhi janji-janji kampanye mereka dianggap selesai saat mereka mendapatkan jabatan atau  kekuasaan yang mereka inginkan. Nasib anak-anak jalanan di negeri ini berbanding lurus dengan nasib orang-orang miskin atau sama saja ditelantarkan dan tidak pernah mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah. Memang, menyelesaikan masalah anak jalanan bukanlah pekerjaan yang mudah akan tetapi, minimalnya untuk menyelesaikannya dibutuhkan penaganan yang baik dan keseriusan pemerintah, untuk melakukan  apa yang  diiginkan oleh masyarakat dan mengoptimalkan segala peran lembaga yang ada di dalam system suatu kebijakan dari pemerintah tersebut. Sebab  anak-anak adalah potret masa depan Indonesia. Maka, tidak ada kata lain selain menyelamatkan anak-anak Indonesia dari keterpurukan meraka.
Masalah Pengemis tidak lepas dari persoalan kemiskinan, dimana orang miskin seharusnya menjadi tanggungjawab negara. Namun di Negara ini, justru orang miskin (pengemis) dibiarkan begitu saja. Bahkan yang lebih aneh, Negara juga mengkriminalkan pekerjaan orang miskin ini, ya mau gimana lagi, demi sesuap nasi maka mereka akan tetap melakukan itu, sekalipun itu kriminal. makanya tidak heran jika orang miskin tetaplah orang miskin, yang selalu merasakan kesulitan untuk mengakses pekerjaan, mendapatkan layanan kesehatan, hingga pendidikan bagi anak-anak mereka, serta mendapatkan kemudahan jaminan sosial lainnya dari negara, justru semakin menderita. Mereka yang selama ini menjadi miskin dan melakukan aktivitas mengemis dan menggelandang tentunya bukanlah kehendaknya. Jika ada pilihan, mereka yang rata-rata menjadi pengemis atau menggelandang tentunya memilih pekerjaan yang tetap, dan penghasilan yang mencukupi, namun pilihan itu hanyalah sebuah ilusi, ketika mereka masih hidup disebuah negara yang diliputi perilaku yang lebih tidak terpuji yang bernama KORUPSI. Sayangnya Negeri ini lebih memilih mencari aman, dengan cara mempertajam hukuman bagi orang yang lemah dan miskin dibanding dengan para pelaku tindakan pidana Korupsi. Seiring perjalanan dari waktu ke waktu, nasib orang miskin masih tetap miskin, meski nasibya selalu menjadi perbincangan di gedung-gedung mewah, mulai dari istana negara hingga hotel mewah, ataupun stasiun stasiun TV tertentu.  jika memang pemerintah tetap sepele dalam menagani atau memecahkan masalah kemiskinan di negeri ini, maka penaganannya tidak akan pernah selesai, maka selamanya Indonesia akan menjadi Negara yang tertinggal. Tentunya kita patut prihatin dengan apa yang terjadi di negara ini, ketika negara memberlakukan tidak manusiawi kepada orang miskin,sebab kita sendiri telah melihat kenyataannya, sebagaimana Pemerintah begitu “galaknya” terhadap kaum miskin, namun tidak bagi pelaku Koruptor.
Penanganan masalah anak merupakan masalah yang harus dihadapi oleh semua pihak, bukan hanya orang tua atau keluarga saja, tetapi juga setiap orang yang berada dekat anak tersebut harus dapat membantu pertumbuhan anak dengan baik. Mengenai anak terlantar banyak hal yang sebenarnya dapat diatasi seperti adanya panti-panti yang khusus menangani masalah anak terlantar. Tetapi karena kurangnya tenaga pelaksana dan minimnya dana yang diperoleh untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut maka kelihatannya panti-panti tadi tidak berfungsi dengan baik. Tetapi sekarang semakin banyak yayasan-yayasan serta lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap anak melakukan berbagai kegiatan seperti belajar bersama dengan menggunakan menjadikan anak-anak terlantar menjadi orang yang berguna dan lebih baik, dan disini juga pemerintah harus bertindak sebagaimana yang tertulis dalam pasal 34 ayat 1,  dan pemerintah harus seruis atau sungguh sungguh dalam  melakukan segala kebijakan yang ada, misalnya: Bantuan Langsung Tunai (BLT), Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin, Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat, Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar, Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Sebab kesejahteraan masyarakat juga merupakan kesejahteraan dari Negara itu sendiri. 

Peliharaan Negara yang Ditelantarkan


Peliharaan Negara yang Ditelantarkan
Menurut pasal 34 ayat (1) bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, tetapi pasal tersebut saat ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Mereka saat ini menjadi salah satu peiharaan negara yang ditelantarkan. Ya, memang kita ketahui bahwa sebenarnya banyak sekali bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada fakir miskin. Tetapi kenyataannya dilapangan bantuan-bantuan tersebut tidak sampai kepada pihak yang semestinya mendapatkan bantuan. Para penguasa-penguasa negara ini lah yang malah menikmati bantuan tersebut. Jadi, pasal 34 ayat (1) ini sudah seperti berubah makna dari yang seharusnya fakir miskin yang dipelihara oleh negara menjadi para penguasa yang dipelihara negara.

Apa yang dimaksud dengan kemiskinan? Siapa yang bisa dikategorikan sebagai orang miskin? Dan kenapa kemiskinan di Indonesia tidak bisa musnah?.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Menurut BPS kriteria orang miskin adalah mereka dengan tingkat pengeluaran per kapita per bulan sebesar Rp 211.726 atau sekitar Rp 7000 per hari.

Lalu kenapa kemiskinan di Indonesia tidak bisa musnah?
Kemiskinan di Indonesia mungkin memang tidak bisa musnah, tetapi bukan berarti tidak bisa diminimalkan. Karna, seperti pepatah mengatakan “Sikap orang tua itu bisa dilihat dari perilaku anaknya sendiri”. Jadi, kalau rakyat Indonesia saat ini masih banyak yang miskin dan sebagainya itu adalah cerminan dari pemerintahan negara kita sendiri yang tidak bekerja secara optimal. Seandainya pemerintahan kita di tahun yang akan mendatang lebih baik, jujur, dan adil. Saya yakin angka kemiskinan di Indonesia lambat laun semakin hari akan semakin berkurang.

Bagaimana angka kemiskinan di Indonesia saat ini?
Sampai dengan tahun 2011, tingkat kemiskinan nasional telah dapat diturunkan menjadi 12,49 persen dari 13,33 persen pada tahun 2010 (Gambar 1.1). Keberhasilan dalam menurunkan tingkat kemiskinan di samping diperoleh melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan melalui 3 (tiga) klaster program penanggulangan kemiskinan. Tiga klaster tersebut yaitu:
a.    Peningkatan akses pada pelayanan dasar
b.    Pemberdayaan Masyarakat
c.    Terlaksananya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dan koperasi
 Walaupun secara statistik tahun 2012 terjadi penurunan kemiskinan menjadi 28,59 juta orang atau 11,6 persen, secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung semakin kronis. Karena hal tersebut menunjukkan semakin meningkatnya indeks keparahan kemiskinan, terutama di wilayah pedesaan yang mingkat hampir dua kali lipat selama tahun 2012.