Sabtu, 16 November 2013

sumber energi ramah lingkungan



“SUMBER ENERGI RAMAH LINGKUNGAN”

Dengan semakin majunya peradaban manusia akan menuntut semakin banyak aktifitas manusia yang akan dilakukan di muka bumi demi tujuan pemenuhan kebutuhan hidup. Hampir semua aktifitas tersebut menyebabkan penambahan emisi gas rumah kaca. Akibat penggunaan bahan bakar fosil dalam jangka panjang ternyata telah memberikan akibat negatif terhadap kehidupan di dunia. Hasil penelitian dari sekelompok peneliti di bawah naungan Badan Peserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Panel Antar Pemerintah Tentang Perubahan Iklim, menyebutkan “penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam telah menyumbangkan cukup besar pencemaran gas efek rumah kaca yaitu karbondioksida ke atmosfer bumi yang mempunyai pengaruh besar dalam proses pemanasan global.”
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menghambat pemanasan global yang telah diikrarkan dalam “Protokol Kyoto” tahun 1997 adalah mengurangi emisi gas efek rumah kaca. Bioenergi menjadi salah satu hal yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi pengganti yang ramah lingkungan dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak yang mahal dan terbatas.
Bioenergi selain dapat dihasilkan dari tanaman yang memang sengaja dibudidayakan untuk produksi bioenergi juga dapat diusahakan dari pengolahan limbah yang dihasilkan dari aktifitas kehidupan manusia. Sehingga, diharapkan selain dapat mengurangi emisi gas efek rumah kaca juga mengurangi masalah lingkungan dan meningkatkan nilai dari limbah itu sendiri.
Pemanasan global memberikan dampak sangat buruk pada keseimbangan kehidupan manusia antara lain menyebabkan iklim tidak stabil, peningkatan suhu permukaan laut, suhu keseluruhan dunia akan cenderung meningkat, gangguan tersebut berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, ketergantungan terhadap sumber energi tidak dapat dihindarkan, dengan semakin majunya peradaban manusia maka kebutuhan akan sumber energi dalam setiap sektor kehidupan sangatlah besar. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap bahan bakar minyak sangatlah besar. Semakin melambungnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat tingginya harga BBM di pasar dunia sangat memberatkan masyarakat terutama bagi masyarakat yang berada di daerah pedalaman yang merupakan kantong-kantong masyarakat miskin karena harga BBM di lokasi ini bisa naik 2 – 8 kali lipat lebih tinggi dari harga di perkotaan. Belum lagi masalah BBM selesai, masalah listrik mencuat pula. Pemadaman listrik bergiliran menjadi konsumsi masyarakat di beberapa daerah. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dihadapkan kepada masalah kesulitan membeli batu bara sebagai bahan bakar penggerak pembangkit listrik yang dimiliki oleh PLN. Kelangkaan batu bara untuk usaha listrik ini terjadi karena produksi batu bara Indonesia yang melimbah sebagian besar justru diekspor ke luar negeri.
Sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak dengan mengembangkan sumber energi pengganti yang ramah lingkungan dan terbarukan. Salah satu jenis bahan bakar pengganti yang dimaksud adalah bioenergi. Bioenergi selain bisa diperbaharui bersifat ramah lingkungan, dapat terurai, mampu mengurangi efek rumah kaca dan terus-menerus bahan baku cukup terjamin. Bahan baku bioenergi dapat diperoleh dengan cara sederhana yaitu melalui budidaya tanaman penghasil biofuel dan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kehidupan manusia.
Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi. Pengembangan bioenergi sebagai sumber energi pengganti sangat cocok digunakan karena didukung dengan oleh ketersediaan lahan yang mencukupi untuk membudidayakan tanaman dan ternak penghasil biofuel. Indonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat luas untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian. Kondisi ini memungkinkan untuk pengusahaan berbagai jenis tanaman,termasuk komoditas penghasil bioenergi. Dan beberapa bahan baku bioenergi adalah kelapa sawit, sagu, kelapa, ubi kayu, jarak pagar, tebu, jagung dan limbah peternakan.
Biogas sebagai salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui dapat menjawab kebutuhan akan energi sekaligus menyediakan kebutuhan hara tanah dari pupuk cair dan padat yang merupakan hasil sampingannya serta mengurangi efek rumah kaca. Pemanfaatan biogas sebagai sumber energi pengganti dapat mengurangi penggunaan kayu bakar. Dengan demikian dapat mengurangi usaha penebangan hutan, sehingga kehidupan hutan terjaga. Biogas menghasilkan api biru yang bersih dan tidak menghasilkan asap.
Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan kerena produksi biogas peternakan ditunjang oleh kondisi yang memungkinkan dari perkembangkan dunia peternakan sapi di Indonesia saat ini. Disamping itu, kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG, premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar telah mendorong pengembangan sumber energi elternatif yang murah, berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selasa, 08 Oktober 2013

SILOGISME & ENTIMEM


SILOGISME & ENTIMEM

·         Silogisme
Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan. Sebenarnya jenis silogisme banyak, tetapi yang dibahas di sini hanya satu jenis, yaitu silogisme golongan ada yang mengistilahkan silogisme kategorial.
Dalam silogisme terdapat dua premis dan satu simpulan. Premis merupakan pernyataan yang dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (premis mayor) dan premis khusus (premis minor).

Premis umum (PU)      berisi pernyataan yang menyatakan semua anggota kelompok atau kumpulan sesuatu yang memiliki sifat atau ciri tertentu.
Premis Khusus (PK)    : menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok atau kumpulan  sesuatu itu
Simpulan (P)               menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau ciri tertentu.

            Jika ketentuan-ketentuan di atas dibuat rumus akan menjadi:
PU       : Semua A = B
PK       : Semua C = A
S          : Semua C = B

Contoh I:
PU       : Semua profesor pandai.
PK       : Pak Adit adalah profesor.
S          : Pak Adit pasti orang pandai.
Keterangan:
Semua  A         : kelompok atau kumpulan sesuatu  = semua profesor
            B         : kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau ciri tertentu = pandai
            C         : seseorang atau sesuatu anggota kelompok itu = Pak Adit

Contoh II:
PU       : Binatang menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK       : Kerbau binatang menyusui.
S          : Kerbau melahirkan anak dan tidak bertelur.
Catatan: Kata “semua” dapat tidak disebutkan atau dapat juga diganti dengan kata “setiap” atau “tiap-tiap”

Contoh III:
PU       : Setiap orang asing harus memiliki izin kerja, jika ingin bekerja di Indonesia.
PK       : Peter White itu orang asing.
S          : Jadi, Peter White harus memiliki izin kerja jika ingin bekerja di Indonesia.

Silogisme Negatif
Jika salah satu premis dalam silogisme bersifat simpulannya pun akan bersifat negatif pula. Biasanya pernyataan negatif digunakan kata “tidak”, “tak”
Contoh I:
PU       : Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan makanan berepung
PK       : Pak Badu penderita penyakit gula
S          : Jadi, Pak Badu tidak boleh banyak makan makanan bertepung

·         Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Entimen tidak peerlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya.
                                    Rumus entimem : C = B, Karena C = A
Contoh :
Silogisme :
PU       : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
PK       : Ali pegawai yang baik.
S          : Ali tidak mau menerima suap.
Entimem
Ali tidak mau menerima suap, karena ia pegawai yang baik.
Penjelasan:
C         = Ali
B         = tidak mau menerima suap
A         = pegawai yang baik
C = B, karena C = A

            Contoh di atas silogisme yang dijadikan entimen. Jika entimen dapat dikembalikan menjadi silogisme
ð  Entimem :
Badu harus bekerja keras, karena ia orang yang ingin sukses.
C         : Badu
B         : harus bekerja keras
A         : orang yang ingin sukses
           
ð  Silogisme :
PU       : Semua orang yang ingin sukses harus bekerja keras.                       
PK       : Badu orang yang ingin sukses.
S          : Maka, Badu harus bekerja keras.

Selasa, 25 Juni 2013

"orang bodoh"

"orang bodoh"
 
Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.

Tukang cukur berkata, "Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia". "Apa iya?" jawab pengusaha. Lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih, "Bejo, kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!" Bejo melihat ke tangan Tukang cukur di mana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, "Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil."
Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Bejo.

Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya, "Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp. 500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar dua kali lipat dari yang Rp. 500?"
Bejo pun berkata, "Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti permainannya akan selesai ..."

PELAJARAN YANG YANG DAPAT DIAMBIL

Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain.
Ukuran kepintaran seseorang hanya TUHAN yang mengetahuinya.
Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain.

Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! (Roma 12:16)

SANDARAN MASA DEPAN

SANDARAN MASA DEPAN

    Alkisah, ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, “Ibu, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan berbuat yang sama?”

Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga kita.”

Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “Terus Bu, aku waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?” Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”

Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. “Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, “Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu.”

Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?

Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.

MEMBELI WAKTU

MEMBELI WAKTU

 Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.

“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya. Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.

“Aku menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”, kata sang anak.

“Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”, jawab sang ayah.

“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…” kata anaknya.

“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang Ayah.

Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.

“Jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”

“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”

Tapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”

“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur”

“Tapi papa..”

“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah mulai meninggi. Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya.

Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000. Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata

“Maafin Papa ya! Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan kan?”

“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”

“Iya..iya..tapi buat apa??” tanya sang Ayah.

“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja Pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. Tadi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa”

Sang Ayah cuma terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu dengan mata berkaca-kaca. Mendengar perkataan anaknya, sang Ayah langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan meneteskan air mata. Ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu dan minta maaf pada sang anak..

“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa. “Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras. Maafkan Papa anakku” kata sang Ayah dengan penuh rasa sesal. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Ayah.

KISAH KERBAU DAN PETANI

KISAH KERBAU DAN PETANI

      Pada suatu hari, seorang Petani mengalami gagal panen, pada saat yang bersamaan Petani itu sedang membutuhkan uang untuk memperbaiki rumahnya. Setelah berbincang-bincang dengan sang Istri, Petani itu memutuskan untuk menjual Kerbau milik satu satunya untuk memperbaiki rumahnya. Keesokan hari nya Ia bersama Anaknya membawa kerbaunya ke Pasar. Di perjalanan Petani itu bertemu dengan seorang Pemuda.

"Betapa kejamnya, kasihan Anaknya, biarkan dia menaiki kerbaunya"

"Iya Pak, Pemuda itu benar juga. lagi pula Aku juga ingin menaiki Kerbau ini" kata si anak.

Petani itu pun sangat setuju lalu membantu Anaknya menaiki Kerbaunya. Beberapa saat kemudian mereka bertemu seorang Pengembara.

"Apa kau tidak kasihan pada Ayahmu yg sudah tua? Biarkan Ayahmu yang menaiki Kerbau itu!"

Petani itu pun menuruti pendapat Penggembara itu, lalu dia menaiki Kerbau itu dan menyuruh Anaknya turun. Dalam perjalanan mereka bertemu lagi dengan sepasang Suami Istri.

"Buat apa jalan kaki kalau membawa seekor Kerbau yang bisa di naiki?"

Mendengar ucapan itu Petani itu langsung menyuruh Anaknya ikut naik juga, sehingga Kerbau itu berjalan dengan menopang berat dua orang. Ketika sudah sampai di pintu masuk Pasar ada seorang Pedagang yang menegur Petani itu dan Anaknya.

"Betapa kejam orang-orang jaman sekarang, seenaknya saja menyiksa binatang"

Sang petani yang merasa di tegur langsung membuat kesepakatan dengan Anaknya untuk memikul Kerbau itu. Di ambilnya sebuah bambu dan diikatkan kaki-kaki Kerbau itu di bambu. Ketika sudah sampai di depan tempat penjualan binatang ada seorang Anak Kecil mengolok-olok Petani itu.

"Lihat ada orang bodoh, Kerbau kok di gendong, hahahaha"

Anak Kecil itu tertawa terbahak-bahak sampil bertepuk tangan. Kerbau yang di pikul kedua orang itu pun takut karena ulah Anak Kecil itu akhirnya jatuh lalu pergi menghilang entah kemana. Petani dan Anaknya
mencoba mencari tapi tidak ketemu. Akhirnya Petani dan Anaknya pulang tanpa membawa apa-apa.

Begitulah manusia, selalu punya sudut pandang dan pola pikir yang berbeda. Apapun yang terbaik menurut kita, belum tentu baik menurut orang lain. Tetaplah pada pendirian kita masing2 jika itu menurut kita adalah yang terbaik. "Be You're Self And Positif Thinking".

menjadi akuntan yang baik

Menjadi Akuntan yang Baik
dan Orang Yang Sukses

Karakteristik utama dari akuntan yang baik adalah  integritas dan objektivitas. Untuk menjadi seorang profesional yang mempunyai  rasa hormat , Anda harus benar-benar jujur ​​dan etis dalam semua hal yang Anda lakukan. Itu berarti anda dapat memilah  kehidupan pribadi serta profesi anda. Dalam melaksanakan tugas akuntansi anda, anda harus benar-benar objektif, dan tidak membiarkan perasaan anda bisa mempengaruhi pekerjaan anda
Anda mungkin pernah mengalami di saat atasan anda memberikan tugas yang sulit dan anda tak mampu untuk mengerjakanya, sehingga tercipta di benak anda, bahwa anda tidak ingin menangani atau mengarjakan tugas yang sulit yang telah di berikan tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa anda memiliki latar belakang untuk menanganinya dan sebenarnya anda memiliki potensi untuk mengerjakanya.
Akuntan yang baik harus memiliki kualitas yang dibutuhkan dari setiap situasi pekerjaan: ketepatan waktu, kejujuran, kerahasiaan, dan melakukan yang terbaik yang bisa anda berikan.






Karakteristik Akuntan Sukses
Seorang akuntan benar-benar sukses dalam dunia bisnis memiliki karakteristik tertentu. Para akuntan yang memiliki semua karakteristik yang tercantum di bawah ini adalah jarang, tetapi akuntan paling benar-benar sukses memiliki banyak, jika tidak sebagian besar, karakteristik ini.
 

1.      Keahlian
·         Teknis: Tahu prinsip akuntansi serta perpajakan.
·         Manajemen: Tahu prinsip dan teknik manajemen bisnis dan administrasi.
·         Bahasa: Berbicara  dan memiliki tata bahasa yang baik.
 


2.      Karakteristik Pribadi
·         Citra pribadi: Rapih dalam berpakain dan bersih.

·         Integritas: Seorang akuntan menjual dua hal: waktu dan integritas. Memiliki standar pribadi yang tinggi, kejujuran dan hidup dengan standar tinggi organisasi. Kehidupan pribadi adalah konsisten dengan standar kehidupan kerja itu.


·         Keyakinan: Percayaan diri namun tidak sombong dan Santai.

·         Layanan orientasi: Selalu mencari untuk melayani orang lain dan membantu memecahkan masalah mereka.


·         Kantor / ruang kerja: Rapi, terorganisir, mengundang dan Nyaman.


·         Kebersihan pribadi: Tampak sehat dan penuh energi. Tidak mengantuk atau bosan pada pekerjaan.


·         Sikap: Positif. Bersedia untuk bekerja. Bersemangat untuk memecahkan masalah.


·         Memiliki Kepribadian yang menyenangkan.


·         Kreatif: Menemukan solusi kreatif untuk masalah. Visualisasi solusi alternatif.




3.      Disiplin Manajemen Sumberdaya
·         Uang: Tidak mewah dengan dana perusahaan atau dana pribadi


 Waktu: Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Ini benar-benar penting karena Akuntan menjual waktu, keahlian dan pengetahuan.










Menjadi Orang Sukses

Sukses. Sebuah kata yang selalu diincar setiap orang. Tapi banyak dari mereka yang hanya mengalami kegagalan. Meski begitu kegagalan adalah guru yang paling bijak. Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Mereka tidak pernah berhenti mencoba dan mencoba lagi.

Hidup bagi mereka adalah peluang untuk mencapai kesuksesan. Kiat-kiat berikut ini disarikan dari hasil penelitian terhadap orang-orang sukses. Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses?
Berikut kiat menjadi orang sukses yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan anda:

  1. Orang sukses mau berorientasi pada tujuan. Mereka selalu berorientasi pada tujuan. Tahu mengapa harus melakukan sesuatu. Dan memfokuskan usahanya untuk mencapai tujuan itu. Ketahui dimana anda sekarang dan kemana akan melangkah, dan tahu bagaimana cara mencapainya dan segera bertindak.

2.      Orang sukses mau mengambil resiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman, dan mau terus mengambil resiko untuk meraih sukses.

3.      Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai ketrampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa ketrampilan ini memberi nilai kepada ketrampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

4.      Orang sukses mencintai apa yang mereka lakukan atau  menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan, mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan, mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tennis atau lapangan golf.

5.      Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas, artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah dan menggunkan internet merupakan bentuk pendidikan pula.
Karena itu tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

6.      Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi.
Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.
7.      Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda.

8.      Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-tengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finish. Mereka memanfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Keberhasilan, kesuksesan atau apapun namanya adalah sebuah proses. Proses yang tak datang hanya dengan sekali ucap “simsalabim” maka berubahlah segalanya. Sukses adalah buah dari komitmen dan proses terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Seperti besi yang ditempa dalam api, sampai akhirnya menjadi pisau atau benda lain yang lebih berguna.
Kesetiaan menjalani proses itulah kuncinya. Meski klise, namun sampai sekarang terus terbukti sangat telak terhadap hasil akhir yang ingin kita capai.
Dalam hidup segala sesuatunya memang tak selalu berjalan sempurna. Namun bukan berarti kita harus terdiam dan menyerah berpangku tangan pada nasib.
Bangkit dan mari ACTION!