ANDAI AKU MENJADI
“MENTERI
PERKONOMIAN”
Jika seandainya suatu hari nanti menjadi menteri
perekonomian, selain masalah pengganguran, inflasi dan deflasi saya juga akan
memperhatikan masalah perdagangan retail. Apa sih perdagangan retail itu ? yuk
kita cari pengetahuan tambahan tentang perdagangan retail dan impian saya dalam
mengatasi masalah tersebut jika saya seorang menteri perekonomian.
Perdagangan retail yang saya ketahui adalah perdagangan yang
berhubungan langsung dengan konsumen, disana kita dapat melihat, memilih,
memegang dan mencoba barang yang kita inginkan walaupun pada akhirnya kita
tidak membelinya. Salah satu retail yang kita kenal adalah indomaret, alfamart,
giant, dan carrefour yang kita ketahui bahwa alfamart sangat banyak di sekita
kita bahkan jarak 500m ada indomaret, dan ada juga alfamart yang bersampingan
dengan indomaret. Disini dapat kita lihat bahwa pengusaha retail sangat
memanfaatkan peluang bisnis untuk mendekati konsumennya sehingga konsumen tidak
perlu pergi jauh-jauh untuk membeli keperluannya sehari-hari.
Walaupun banyak pengusaha retail yang memanfaat peluang bisnis dengan membangun
usahanya di pulau jawa, ternyata hal yang sama tidak dapat dilakukan diluar
pulau jawa khususnya daerah” lain seperti papua. Bagaimana tidak, untuk
mengantarkan barang dagangan ke daerah tersebut saja banyak kendala yang
dialami seperti jalanan yang dilalui distributor untuk mengantarnya, biaya
pengantaran yaitu: bensin, uang makan dan gaji supir tersebut. Hal itu
merupakan kendala yang perlu ditangani oleh pemerintah. Mungkin kalau jalanan
ke daerah tersebut dapat diakses dengan mudah pengusaha retail mampu
mengembangkan usaha mereka dan menambah pemasukan ekonomi di negera ini.
Kendala yang dialami oleh pengusaha retail ternyata
dijadikan peluang bisnis yang dimanfaatkan oleh pengusaha online seperti: jarak
yang terlampau jauh, kendala transportasi dan tidak efisiensinya waktu
membuat pengusaha membuka bisnis online. Bisnis online menjajakan barang
dagangangan melalui gambar-gambar dan konsumen dapat melihat melalui web yang
menjajakan produk yang diinginkan. Barang yang mereka tampilkan biasanya sangat
menarik dan relatif terjangkau dan tidak membuang waktu saat kita inginkan
barang tersebut dan bisnis online ternyata dapat dilakukan ke luar pulau jawa
bahkan sampai ke papua sekalipun.
Ternyata bisnis onlinepun mengalami kendala yaitu tidak
jarang ditemukan barang yang mereka tampilkan digambar tidak sesuai dengan
barang yang sampai ke konsumen. Selain itu banyak barang yang tidak sampai ke
konsumen pada saat barang tersebut jatuh tempo batas pengiriman sehingga banyak
konsumen yang kecewa saat melakukan transaksi melalui online.
Penjelasan diatas saya dapat dari seminar edushow yang
dilaksanakan oleh universitas gunadarma generasi ke 2. Ternyata pengusaha
retail dan online tidak dapat dibandingkan lebih bagus atau lebih banyak
konsumen yang mana? Atau lebih baik mana dalam membantu perekonomian di
indonesia. Pengusaha retail maupun online mengaku bahwa mereka sama- sama
bergerak di bidang perdagangan dan mereka tidak saling menjatuhkan atau
mematikan salah satu usaha dari pesaing mereka. Bahkan disini pengusaha retail
maupun online bekerja sama untuk memajukan bisnis mereka dengan memanfaatkan
kelebihan dari usaha mereka. Mungkin di masa-masa yang berikutnya mereka
berkerjasama dengan cara: online menjajakan produknya dari barang dagangan
retail dan retail dapat di onlinekan produknya lewat bisnis online. Hal
tersebut baru rencana dari seorang pengusaha retai dan online yang berbicara
dalam seminar edushow.
Seandainya saya menjadi menteri perekonomian saya akan
memperhatikan kendala yang dihadapi oleh 2 pengusaha tersebut karena mereka
merupakan salah satu bisnis yang sangat besar dampaknya bagi perekonomian
Indonesia dengan memfasilitasi akses jalan bagi pengusahan tersebut. Sebenarnya
Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan hasil bumi yang melimpah tetapi
banyak pelaku-pelaku usaha dalam bidangnya tidak memanfaatkan peluang yang
mereka miliki atau melihat peluang tetapi dimanfaatkan untuk kepentingan
pribadi. Salah satu contoh adalah menjual hasil bumi ke negeri orang seperti
minyak bumi, batubara dll. Hasil bumi tersebut merupakan jenis hasil bumi yang
tidah dapat diperbaharui atau apabila dipergunakan terus menerus akan habis.
Sedangkan hasil penjualan dari minyak dan batubara sangat besar tetapi hasil
penjualannya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar tempat hasil bumi
itu didapatkan.
Kurang perhatianya petani di Indonesia juga menyebabkan
turunaya perekonomian (kesejahteraan petani) dapat dilihat dari banyaknya beras
import yang masuk ke Indonesia dan mahalnya keperluan untuk pertanian
sedangkan harga jual tidak sebanding dengan hasil pengeluaran yang mereka alami
saat bertani. Hal itu menyebabkan kurangnya minat para petani kita untuk
melakukan kegiatan menanam padi dan menyebabkan beras lokal tidak banyak
diproduksi lagi.
Hal tersebut sebagian kecil yang perlu saya (menteri
perekonomian) perhatikan dalam menjaga kelestarian sumber daya alam yang
dimiliki oleh negeri ini dan memperhatikan kesejahteraan rakyat seperti petani.
Menjaga sumber daya dengan tidak menjual belikan kepada negara lain. Memakai
seperlunya saja sehingga tidak terancam kelangkaan dan menghukum mereka
pelaku-pelaku yang melakukan kecurangan/penjualan ilegal. Dalam hal pertanian
saya akan meberikan wadah untuk menampung atau menjual hasil panen mereka
sehingga tidak ada kerugian atau kelangkaan beras untuk masyarakat Indonesia.
Langkah akhir yang saya lakuakan
adalah mengharuskan masyarakat untuk memakai 70% dari apa yang mereka punya
adalah hasil produksi dalam negeri karena dengan memakai produk dalam negeri
kita dapat meningkatkan produksi negeri ini dan menambah kas negara. Selain itu
memberikan sarana/akses bagi pengusaha retail,online, pengusaha hasil bumi,
petani dan lain-lain untuk mengeksport barang dagang/produk mereka ke negara
lain sehingga meningkatkan devisa negara.
0 komentar:
Posting Komentar