Nama : Catur Agus Riyanto
NPM :
21211593
Kelas : 4EB01
KOMPETISI
GLOBAL dan DAYA SAING BANGSA
Peningkatan sumberdaya manusia Indonesia
merupakan sebuah tuntutan dibanding dengan pilihan dalam era globalisasi ini.
Perkembangan di bidang ekonomi yang sudah semakin tak berbatas, arus informasi
yang semakin kencang dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat membuat sumberdaya manusia menjadi kunci keberhasilan dalam
mengatasi tantangan dan perubahan zaman. Dalam bahasa
lain, bisa kita katakan, bangsa yang meningkatkan sumberdaya manusianya akan
menguasai dunia dan sebaliknya bangsa yang tidak menginvestasikanya akan
menjadi bangsa terjajah. Artinya, kualitas manusia Indonesia harus
selalu bisa beradaptasi dengan perubahan, bahkan mencipta
perubahan itu sendiri.
Namun, faktanya alih-alih mencipta perubahan,
beradaptasi pun bangsa ini masih butuh proses panjang. Hal ini ditengarai
karena persfektif pembangunan Indonesia yang belum bisa menempatkan manusia
sebagai fokus pembangunan. Dibandingkan dengan bangsa Asia lainnya,
seperti Jepang, China dan India, kita masih jauh dalam hal
kompetisi daya saing. Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka
merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan
dan keunggulan daya saing yang tinggi, niscaya produk suatu negara, termasuk
produk Indonesia,tidak akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya
produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Di tengah keterbukaan
ekonomi dimana produk dan jasa bersaing bebas dalam sebuah negara, maka yang
paling memiliki keunggulan kompetitif, akan menguasai pasar. Tentunya kita
tidak mau bangsa ini hanya jadi pasar bagi produk bangsa lain. Kita tidak boleh
menjadi bangsa konsumen.
Untuk meningkatkan daya saing manusia Indonesia,
ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Pertama, meningkatkan kualitas hidup
masyarakat baik di bidang jasmani maupun rohani.Hal ini diantaranya adalah
meningkatkan kualitas SDM yang produktif, Peningkatan SDM yang berkembang dalam
memanfaatkan, mengembangkan, dan penguasaan iptek, pengembangan pranata yang
meliputi kelembagaan dan perangkat yang mendukung peningkatan kualitas SDM.
Kedua, membenahi sektor pendidikan kita. Melalui pendidikan, masyarakat akan
memiliki pengetahuan dalam mengatur kehidupannya secara lebih baik, memperbaiki
sistem pendidikan dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anggota
masyarakat untuk mengenyam pendidikan dan meningkatkan kualitas pengajar.
Bangsa ini lahir tentu tidak dimaksudkan
menjadi bangsa konsumen. Sebuah bangsa yang selalu tergantung pada
produk-produk bangsa lain. Petuah Soekarno yang menekankan berdiri di atas kaki
sendiri (berdikari) sangat relevan untuk menjadi penyemangat laju langkah kita.
Manusia jangan dipandang sebagai objek,melainkan sebuah aset yang harus
dikembangkan karena akan menentukan produktivitas suatu bangsa. Meskipun
teknologi sedemikian canggihnya, manusia tidak akan bisa tergantikan dari segi
kemampuanya untuk terus memperbaiki diri dan bahkan mencipta lebih dari
kemampuannya. Kuncinya pemerintah harus kembali pada jalur pembangunan yang
berorientasi manusia (people centerd development), jika abai, siap-siap
kita tenggelam dalam arus penjajahan gaya baru.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar