Senin, 22 Juni 2015

MORE MANGROVES FOR MUARAGEMBONG

MORE MANGROVES FOR MUARAGEMBONG
Hutan mangrove sudah mulai terjadi banyak kerusakan, pesisir di wilayah pantai utara Jawa mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan wilayah pesisir sebagian disebabkan oleh pembukaan ekosistem mangrove menjadi areal pertambakan, pemukiman, industri dan lain-lain. Ditambah dengan fenomena abrasi pantai, di mana tercatat pada tahun ini lebih dari 400 Hektar daerah pesisir Utara bekasi tepatnya di Muaragembong terkena abrasi. Padahal Hampir sepertiga penduduk Muara Gembong tinggal di pinggir pantai. Dari seper tiga wilayah itu pula, kini sudah “hilang” akibat terkena abrasi pantai. Satu dari tiga desa yang berada di pesisir pantai, salah satunya adalah Desa Pantai Mekar. 
Desa Pantai Mekar dihuni 600 kepala keluarga (KK) dengan mayoritas mata pencaharian sebagai nelayan. Sebanyak 200 dari 600 KK tersebut, sudah pindah ke daerah lain akibat bangunan rumah mereka yang terletak persis di pinggir pantai, hilang terkena abrasi. Selain Desa Pantai Mekar, masih ada dua desa lagi yang juga terkena abrasi. Kedua desa itu adalah Desa Pantai Bakti dan Desa Pantai Bahagia. jika musim air laut pasang, ketinggian ombak bisa mencapai 1-2 meter dengan radius jauh berkisar 300 meter. Tak jarang banyak rumah yang rusak karena hempasan ombak tersebut. 
Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar. Sungai mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove dikelilingi oleh air garam atau air payau
Ekosistem hutan mangrove memberikan banyak manfaat baik secara tidak langsung (non economic value) maupun secara langsung kepada kehidupan manusia (economic vallues).
Hutan mangrove tergolong salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan terdapat hampir di seluruh perairan Indonesia yang berpantai landai. Sebagai salah satu ekosistem yang unik. hutan mangrove merupakan sumber daya alam yang potensial, karena mempunyai fungsi bagi lingkungan hidup. Meskipun demikian, hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat mudah rusak jika terjadi perubahan pada salah satu unsur pembentuknya, sehingga dikenal sebagai fragile ecosystem.
Secara garis besar, penjelasan bahwa mangrove mempunyai beberapa keterkaitan dalam pemenuhan kebutuhan manusia sebagai penyedia bahan pangan, papan, dan kesehatan serta lingkungan dibedakan menjadi lima, yaitu fungsi fisik, fungsi kimia, fungsi biologi, fungsi ekonomi, dan fungsi lain (wanawisata).
Fungsi fisik kawasan mangrove adalah sebagai berikut.
1. Menjaga garis pantai agar tetap stabil.
2. Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi, serta menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari taut ke darat.
3. Menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru.
4. Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke darat, atau sebagai filter air asin menjadi tawar.
Fungsi kimia kawasan mangrove adalah sebagai berikut.
1. Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen.
2. Sebagai penyerap karbondioksida.
3. Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal-kapal di lautan.
Fungsi biologi kawasan mangrove adalah sebagai berikut.
1. Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan (detritus), yang kemudian berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besar.
2. Sebagai kawasan pemijah atau asuhan (nurse?), ground) bagi udang, ikan, kepiting, kerang, dan sebagainya, yang setelah dewasa akan kembali ke lepas pantai.
3. Sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang, serta berkembang biak bagi burung dan satwa lain.
4. Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetika.
5. Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut lainnya.
Secara ekonomi,
Kawasan mangrove merupakan sumber devisa (penda-patan), baik bagi masyarakat, industri, maupun bagi negara. Adapun fungsi ekonomi kawasan mangrove sebagai sumber devisa adalah sebagai berikut.
1. Penghasil kayu, misalnya kayu bakar. arang, serta kayu untuk bahan bangunan dan perabot rumah tangga.
2. Penghasil bahan baku industri, misalnya pulp, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan, alkohol, penyamak kulit, kosmetika, dan zat pewarna.
3. Penghasil bibit ikan, udang, kerang, kenning, telur burung, dan madu.
Fungsi lain (wanawisata) kawasan mangrove antara lain adalah sebagai berikut.
1. Sebagai kawasan wisata alam pantai dengan keindahan vegetasi dan satwa, serta berperahu di sekitar mangrove.
2. Sebagai tempat pendidikan, konservasi, dan penelitian.